BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Balakang
Pariwisata
atau turisme adalah suatu perjalanan
yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas
ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan
perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan
rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka
menangani jasa mulai dari transportasi; jasa keramahan - tempat tinggal, makanan,
minuman;
dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi,
keamanan,
dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan
pengalaman baru dan berbeda lainnya.
B. Rumusan
Masalah
1.
Mengetahui Jenis-Jenis Industri
pariwisata Yang ada
2.
Mengetahui macam-macam Pariwisata
BAB
II
PEMBAHASAN
Jenis-Jenis Industri
Pariwisata
1.
Usaha Jasa Pariwisata : antara lain biro
perjalanan wisata, jasa konvensi, perjalanan insentif, pameran jasa konsultasi
pariwisata, jasa informasi pariwisata.
2.
Usaha Sarana Pariwisata : antara lain
hotel melati, persinggahan karavan, angkutan wisata, jasa boga dan bar, kawasan
pariwisata, rekreasi dan hiburan umum seperti taman rekreasi, gelanggang
renang, padang golf, gelanggang bowling, rumah billiard, panti mandi uap,
ketangkasan, desa wisata dan jasa hiburan rakyat.
3.
Usaha Jasa Objek Wisata : yaitu wisata
budaya, wisata minat khusus dan wisata alam yang memerlukan keahlian dan
ketrampilan khusus
Jenis-jenis pariwisata tersebut
adalah sebagai berikut.
1.
Wisata Budaya
Yaitu
perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup
seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau
ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara
hidup mereka, budaya dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan
dengan kesempatan–kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan–kegiatan budaya,
seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara),
atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.
2.
Wisata Maritim atau Bahari
Jenis
wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebih–lebih di
danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil
melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat–lihat
taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai
rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerah–daerah atau negara–negara
maritim, di Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. Di Indonesia
banyak tempat dan daerah yang memiliki potensi wisata maritim ini, seperti
misalnya Pulau–pulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, pantai Pulau Bali dan
pulau–pulau kecil disekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya.
Jenis ini disebut pula wisata tirta.
3.
Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)
Untuk
jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan
yang mengkhususkan usaha–usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau
daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang
kelestariannya dilindungi oleh undang–undang. Wisata cagar alam ini banyak
dilakukan oleh para penggemar dan pecinta alam dalam kaitannya dengan kegemaran
memotret binatang atau marga satwa serta pepohonan kembang beraneka warna yang
memang mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat. Wisata ini banyak
dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di
pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh–tumbuhan
yang jarang terdapat di tempat–tempat lain. Di Bali wisata Cagar Alam yang
telah berkembang seperti Taman Nasional Bali Barat dan Kebun Raya Eka Karya
4.
Wisata Konvensi
Yang
dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan wisata konvensi.
Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan
menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–ruangan tempat bersidang bagi
para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik
yang bersifat nasional maupun internasional. Jerman Barat misalnya memiliki
Pusat Kongres Internasiona (International Convention Center) di Berlin,
Philipina mempunyai PICC (Philippine International Convention Center)
di Manila dan Indonesia mempunyai Balai Sidang Senayan di Jakarta untuk tempat
penyelenggaraan sidang–sidang pertemuan besar dengan perlengkapan modern. Biro
konvensi, baik yang ada di Berlin, Manila, atau Jakarta berusaha dengan keras
untuk menarik organisasi atau badan–badan nasional maupun internasional untuk mengadakan
persidangan mereka di pusat konvensi ini dengan menyediakan fasilitas akomodasi
dan sarana pengangkutan dengan harga reduksi yang menarik serta menyajikan
program–program atraksi yang menggiurkan.
5.
Wisata Pertanian (Agrowisata)
Sebagai
halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan
yang dilakukan ke proyek–proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan
sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan
untuk tujuan studi maupun melihat–lihat keliling sambil menikmati segarnya
tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–mayur dan
palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi.
- Wisata Buru
- Jenis ini banyak dilakukan di negeri–negeri
yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh
pemerintah dan digalakan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata
buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan, seperti berbagai
negeri di Afrika untuk berburu gajah, singa, ziraf, dan sebagainya. Di
India, ada daerah–daerah yang memang disediakan untuk berburu macan, badak
dan sebagainya, sedangkan di Indonesia, pemerintah membuka wisata buru
untuk daerah Baluran di Jawa Timur dimana wisatawan boleh menembak banteng
atau babi hutan.
6.
Wisata Ziarah
Jenis
wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan
kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah banyak dilakukan
oleh perorangan atau rombongan ke tempat–tempat suci, ke makam–makam orang
besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap
keramat, tempat pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh
legenda. Wisata ziarah ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang
wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak
jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah dan kekayaan melimpah. Dalam
hubungan ini, orang–orang Khatolik misalnya melakukan wisata ziarah ini ke Istana
Vatikan di Roma, orang–orang Islam ke tanah suci, orang–orang Budha ke
tempat–tempat suci agama Budha di India, Nepal, Tibet dan sebagainya. Di
Indonesia banyak tempat–tempat suci atau keramat yang dikunjungi oleh umat–umat
beragama tertentu, misalnya seperti Candi Borobudur, Prambanan, Pura Basakih di
Bali, Sendangsono di Jawa Tengah, makam Wali Songo, Gunung Kawi, makam Bung
Karno di Blitar dan sebagainya. Banyak agen atau biro perjalanan menawarkan
wisata ziarah ini pada waktu–waktu tertentu dengan fasilitas akomodasi dan
sarana angkuatan yang diberi reduksi menarik ke tempat–tempat tersebut di atas.
Sesungguhnya
daftar jenis–jenis wisata lain dapat saja ditambahkan di sini, tergantung
kapada kondisi dan situasi perkembangan dunia kepariwisataan di suatu daerah
atau negeri yang memang mendambakan industri pariwisatanya dapat meju
berkembang. Pada hakekatnya semua ini tergantung kepada selera atau daya
kreativitas para ahli profesional yang berkecimpung dalam bisnis industri
pariwisata ini. Makin kreatif dan banyak gagasan–gagasan yang dimiliki oleh
mereka yang mendedikasikan hidup mereka bagi perkembangan dunia kepariwisataan di
dunia ini, makin bertambah pula bentuk dan jenis wisata yang dapat diciptakan
bagi kemajuan industri ini, karena industri pariwisata pada hakikatnya kalau
ditangani dengan kesungguhan hati mempunyai prospektif dan kemungkinan sangat
luas, seluas cakrawala pemikiran manusia yang melahirkan gagasan–gagasan baru
dari waktu–kewaktu. Termasuk gagasan–gagasan untuk menciptakan bentuk dan jenis
wisata baru tentunya