Perang Seratus Tahun

PERANG SERATUS TAHUN
Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Eropa Lama
Dosen Pembimbing : Drs. Djumarwan dan Sudrajat, S.Pd








Disusun oleh:
1.  Fitri Susanti                                    (07406244038)
2. Anton Giri Sadewa                         (07406244039)

                       


PRODI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2009

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Ketika Inggris di bawah kekuasaan Edward I, Inggris mengalami pertumbuhan di bidang Ekonomi, Politik, dan Hukum. Edward I juga menaklukan Wales, tetapi tidak dengan Skotlandia. Kemudian kepemimpinan Edward I diteruskan Edward II. Kepemimpinan Edward II sangat lemah, sehingga Edward II diturunkan oleh Bangsawan. Kemudian diganti oleh Edward III. Ia berhasil memulihkan martabat serta kewibawaan raja. Edward III tidak menemui kesulitan seperti ayahnya, karena dia tidak lagi berusaha untuk merongrong hak-hak mereka. Maka para bangsawan dengan senang hati membantunya dengan kegiatan yang di sukainya, yaitu berperang. Sekotlandia berhasil ditahlukan pada tahun 1333, tetapi berhasil membebaskan diri lagi. Namun Edward III lebih disibukan dengan Perang 100 tahun lebih melawan Perancis. Selama lebih dari satu abad (1337-1453), tetapi secara terputus-putus, pasukan inggris dan Prancis bertempur di daratan Prancis. Sebab-sebab langsung peperangan yang memanjang ini bersifat politis dan ekonomis.

B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa latar belakang terjadinya perang seratus tahun ?
2.      Bagaimana proses berlangsungnya perang seratus tahun itu ?
3.      Bagaimana dampak perang seratus tahun ?

C. TUJUAN PENULISAN
  1. Mengetahui latar belakang terjadinya perang seratus tahun.
  2. Memahami proses berlangsungnya perang seratus tahun.
  3. Mengetahui dampak perang seratus tahun
PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG MUNCULNYA PERANG SERATUS TAHUN
            Perebutan kekuasaan setelah meninggalnya Raja Edward pada tahun 1066 memunculkan penguasa baru yang bukan dari Anglo-Saxon tetapi dari Normandy yaitu William, Duke Of Normandy. Sebenarnya William adalah pemimpin salah satu daerah vassal Perancis dan setelah berhasil mendapatkan kepemimpinan di Inggris menginginkan lepas dari Perancis. Masuknya wilayah – wilayah vassal Perancis ke dalam kekuasaan Inggris menambah runcing persengketaan antara kedua wilayah ini.
Pengklaiman kedudukan raja Perancis tahun 1328 oleh Edward III.
Dalam bidang Ekonomi terdapat persaingan dalam masalah angkutan laut sehingga sering terjadi bajak-membajak antara plaut-pelaut Inggris dan Perancis tanpa ada sangsi hukum apapun dari pemerintahan negara masing-masing. Disamping itu saling ketergantungn ekonomi antara Inggris dan Flanders. Produksi wol di Flanders sangat maju, dan bahan mentah yang digunakan utama ialah wol dari Inggris. Para pedagang wol Inggris merasa makin terancam keselamatan usahanya dengan semakin besarnya campur tangan raja prancis yang secara langsung Flanders di kuasainya.
Selain sebab langsung diatas, ada sebab tak langsung bagi pecahnya dan memanjangnya perang tersebut. Zaman pertengahan di Inggris, walaupun relative kecil, merupakan negara Eropa yang terkuat berkat pemerintahan serta lembaga-lembaga yang berhasil  menjaga keamanan dan ketertiban dalam negeri dan menjamin ikut  sertanya hampir semua golongan dalam masyarakat serta kepentingan seluruh bangsa. Kesadaran akan kekuatan negaranya ini menimbulkan kesadaran dan kebanggaan nasional dalam diri orang Inggris. Perasaan-perasaan semacam ini tampak dalam usaha-usaha exspansi ke negeri-negeri lain yang terdekat seperti Wales dan Skotlandia, dan kemudian juga ke Prancis. Lebih-lebih Prancis mempunyai daya tarik besar bagi boring-orang Inggris, karena negara itu lebih besar, lebih kaya dan lebih beradab, tetapi relative masih lemah karena memiliki oraganisasi dan lembaga-lembaga kenegaraan yang baik.
B.     PROSES BERLANGSUNGNYA PERANG SERATUS TAHUN
Tahun 1340 pertempuran di Sluys. Pertempuran pertama sekaligus kekalahan pertama bagi pihak Perancis. Raja Prancis menyiapkan pukulan pertama: ia mengumpulkan armada yang hebat, membawa tentara untuk menghancurkan sekutu Inggris di Flanders sebelum menyerbu Inggris itu sendiri. Tapi inggris menyerang dan menghancurkan armada Perancis di laut lepas Sluys. Kedua belah pihak betlabuh di kapal musuh mereka dan bertempur seperti pertempuran darat di geladak kapal. Edward III sekarang mengendalikan Channel dan bebas untuk menyerang dan berperang di atas tanah musuh. Para tentara Inggris itu merupakan kekuatan campuran infantri, pemanah, pikemen dan kavaleri.
Tahun 1346, Inggris mundur ke port. Mereka mengambil posisi di atas bukit di Crecy. Pasukan kesatria Perancis terus mengejar dan berjuang menaiki lereng bukit berlumpur, tetapi karena medan yang mendukung tentara Inggris maka kavaleri kesatria Perancis dibantai oleh infanteri dan pemanah Inggris. Di peperangan ini Perancis mendapat kekalahan yang telak dengan banyak kehilangan kesatria terbaik mereka.
Tahun 1346. Pendudukan kota Calais oleh Inggris. Warga  Calais diizinkan untuk meninggalkan kota tanpa pertumpahan darah rumah mereka diberikan kepada pemukim Inggris yang baru yang membuat Calais menjadi benteng kubu Inggris - sebuah basis untuk ekspedisi militer ke Perancis berikutnya.
Tahun 1356. Orang Inggris memenangkan kemenangan besar di Poitiers, disertai dengan penangkapan  Raja Perancis Jean le Bon. Raja ini lalu  dibebaskan dengan uang tebusan dibayar dalam koin emas yang disebut "franc" atau "bebas emas" . Dia sepakat untuk mengakhiri pertempuran, dan untuk meninggalkan Inggris menguasai daerah yang luas di barat Perancis dan Calais. Perdamaian antara Inggris dan Perancis dinyatakan pada tahun 1360 - 1369.
Tahun 1415 Pertempuran di Agincourt. Pada tahun 1415 Henry V, Raja Inggris, adalah mengulang kembali peristiwa Calais ketika tentara Perancis, unggul dalam jumlah. Setelah kemenangan ini Henry V menaklukkan utara dan barat dari Perancis sehingga masa ini merupakan puncak kekuasaan Inggris di Perancis.
Tahun 1428, Inggris sudah siap untuk melanjutkan perang lagi untuk melakukan  pengepungan terhadap Orléans. Pada tahun 1429, Joan of Arc meyakinkan Dauphin untuk mengirimnya ke pengepungan, mengatakan ia telah menerima penglihatan dari Tuhan menyuruhnya mengusir Inggris. Dia mengangkat moral pasukan lokal dan mereka menyerang inggris, memaksa Inggris untuk membatalkan pengepungan. Peperangan ini sebagai titik balik kekalahan Inggris sampai pada akhirnya Inggris kehilangan seluruh wilayahnya di Perancis kecuali Calais.

C.     DAMPAK PERANG SERATUS TAHUN
Ø  Dalam bidang Politik, inggris tidak lagi mudah terlibat dalam masalah-masalah yang timbul di daerah Eropa, karena negara itu sudah kehilangan semua wilayahnya di prancis. Perhatian daya dan dana hanya dicurahkan guna menyelesaikan masalah-masalah dalam negeri, dan untuk expansi ke benua-benua lain di seberang lautan.
Ø  Dalam bidang Parlemen bertambah kuat karena selama perang berlangsung , dewan ini telah menerima banyak konsensi dari raja yang selalu memerlukan dana tambahan untuk membiyayai perang.
Ø  Dalam bidang Ekonomi, keperluan akan dana perang yang memaksa Inggris untuk lebih mengintefsikan pemanfaatan sumber-sumber dsys yang ada, terutama produksi industri wol. Sehingga abad ke-15 Inggris merupakan salah satu Pengexsport texstil Wol terbesar di Eropa.
Ø  Dalam bidang Sosial, meningkatkan martabat golongan menengah meningkatkan pula martabat bahasa yang mereka gunakan, ialah bahasa Inggris. Berkat meningktnya kesadaran nasional akibat peperangan dan berkat meningkatnya setatus sosial pemakai-pemakai bahasa inggris, bahasa prancis yang dirasakan sebagai bahasa musuh dengan cepat terdesak sehingga bahasa Inggris sudah pulih kembali sebagai bahasa tumggal di seluruh negara dan di segala lapisan masyarakat.
Deampak negatif yang dihasilkan perang itu, ialah merajalela kerusuhan-kerusuhan yang dilakukan oleh pasukan-pasukan sewaan yang kembali dari medan perang .
KESIMPULAN

Perang Seratus Tahun adalah sebuah konflik bersenjata sepanjang 116 tahun antara Kerajaan Inggris dan Perancis, yang berawal pada 1337 dan berakhir pada 1453. Meski perang ini berlangsung sepanjang masa kekuasaan lima raja Inggris dan lima raja Perancis (Valois), masa ini bukanlah peperangan yang terjadi terus-menerus, melainkan rangkaian kampanye yang dipisahkan kadang oleh masa gencatan senjata yang panjang atau konflik bertekanan tinggi, baik di luar negeri maupun di dalam negeri.
Perang ini kebanyakan terjadi di Perancis, dan meski ia mirip sebuah perang saudara Perancis maupun konflik internasional Perang ini penting karena penggunaan senjata dan taktik baru yang mengakhiri zaman ksatria, kehadiran pasukan tentara pertama di Eropa Barat sejak masa Kekaisaran Romawi Timur, perubahan dalam peran para orang-orang bijak dan rakyat miskin, dan perkembangan penting dalam pertumbuhan bangsa dan monarki baru secara rata-rata. Perang ini sering dipandang sebagai salah satu konflik terpenting dalam peperangan zaman pertengahan.

DAFTAR PUSTAKA
Braudel, Fernand, The Perspective of the World, buku ke-3 dari Civilization and Capitalism 1984 (dalam bahasa Perancis 1979).
…….Hundred Years’ War. Dapat diakses di www.Wikimedia.com. Diakses pada tanggal 12 September 2009.
Samekto. (1982). Ikhtisar Sejarah Bangsa Inggris. Jakarta: Sastra Hudaya
LAMPIRAN
Pohon keluarga yang berkaitan antara Perancis dan Inggris di awal perang