Perekonomian Jepang

PEREKONOMIAN JEPANG
Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih dari 3.000 orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di Jepang. Pada awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api, jalan raya, dan memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun pabrik dan galangan kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah. Sebagian dari perusahaan yang didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini.
Ekonomi pasar bebas dan terindustrisasi Jepang merupakan ketiga terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina dalam istilah paritas daya beli internasional. Ekonominya sangat efisien dan bersaing dalam area yang berhubungan ke perdagangan internasional, tapi produktivitas lebih rendah di bidang agriklutur, distribusi, dan pelayanan.
Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia dari 1960-an ke 1980-an, ekonomi Jepang merosot secara drastis pada awal 1990-an, ketika "ekonomi gelembung" jatuh. Persediaan kepemimpinan industri dan teknisi, pekerja yang berpendidikan tinggi dan bekerja keras, tabungan dan invesatasi besar dan promosi intensif pengembangan industri dan perdagangan internasional telah memproduksi ekonomi industri yang matang.
Jepang memiliki sumber daya alam yang rendah, tetapi perdagangan menolongnya mendapatkan sumber daya untuk ekonominya. Meskipun prospek ekonomi jangka panjang Jepang masih bagus, namun sekarang dia berada dalam resesi terburuknya sejak Perang Dunia II. Harga saham dan properti tetap yang turun, menandai akhir dari "ekonomi busa" 1980-an. GDP nyata di Jepang tumbuh rata-rata sekitar 1% antara 1991-98, dibandingkan dengan 1980-an sekitar 4%. Pertumbuhan di Jepang pada dekade ini lebih rendah dari pertumbuhan negara maju lainnya. Jepang memasuki masa resesi pada awal millenia, dimulai oleh resesi di Amerika Serikat, tetapi sejak 2003 telah mulai tumbuh kembali dengan kuat dan pada 2004 menikmati pertumbuhan tertinggi sejak 1990.
Potensi sumberdaya alam Jepang kurang mendukung, karena kesuburan tanah hanya 12% yang dapat dipergunakan untuk pertanian. Namun demikian dengan adanya cukup air hujan, kerja yang sangat keras dan keterampilan yang tinggi, negeri ini cukup produktif dalam pertanian. Produksi padi mencapai dua sampai empat kali lipat rat-rata yang dihasilkan oleh negara-negara Asia Tenggara. Disamping daratan, laut disekitarnya merupakan aset ekonomi yang berharga . Sumber protein mereka adalah ikan dan rumput laut yang kaya vitamin. Pertambahan penduduk dan standar hidup cepat meningkat karena tumbuhnya industrialisasi. Sumber daya alam yang kecil membuat Jepang tergantung pada impor energi dan bahan mentah. Hal ini memaksa Jepang untuk mengembangkan pasaran luar negeri. Jepang merupakan importir terbesar dalam minyak , batubara, bijibesi dan biji logam lainnya, kapas wool, dan lain-lain. Keberhasilan dalam mengelola ketergantungan ini mrupakan salah satu kunci keberhasilan ekonomi Jepang dalam era globalisasi.
Bila sebelumnya Jepang dilukiskan oleh indahnya seni kemudian oleh tentaranya yang fanatik, atau oleh gunung Fuji dan simbol bendera matahari terbit, maka Jepang sekarang lebih diwarnai oleh pabrik-pabriknya, robotnya, oleh derasnya mobil-mobil yang membanjiri pasaran dunia, oleh hiruk-pikuknya atase perdagangan dan pengusaha yang bergegas di berbagai bandara diseluruh dunia. Keberhasilan dalam perekonomia moderen Jepang tidak terlepas dari kerja keras, motivasi dalam mencapai sukses , usaha yang tak kenal menyerah dan keterampilan dengan kemampuan menguasai berbagai teknologi tinggi. Hal ini yang mendukung adalah adanya tingkat pendidikan yang tinggi sebagai hasil dari restorasi Meiji, adanya cukup teknisi, industrialis, pengusaha yang berpengalamam dan birokrasi pemerintah yang mendukung pembaharuan ekonomi dan lain-lain. Dalam bidang ekonomi, pada awalnya pemerintah menitik beratkan pada investasi industri dasar seperti perkapalan, pertambangan, batubara, pengecoran baja, tenaga listrik, industri pupuk dan kimia. Pada tahun 1960 Perdana Mentri Ikeda mengajukan program untuk meningkatkan pendapatan nasional dua kali lipat dalam tempo 10 tahun. Ternyata target ini dapat dicapai bahkan terlampaui.
Jepang memasuki abad moderen bukan saja karena keterampilan dan budaya yang mendukung, tetapi juga kelembagaan-kelembagaan yang telah berkembang. Mereka mengembangkan pasaran yangluas yang berakar pada sistem keuangan yang kuat. Perdagangan perbankan dan kegiatan manufaktur semua berpusat di Kyoto dan Osaka.
Memang pada awalnya setelah kalah perang, pemulihan perekonomian agak lambat, tetapi sejak tahun 1949, sejak Amerika Serikat membuat kebijaksanaan baru membeli semua produk Jepang bagi pasokan logistik untuk perang di Korea yang pecah tahun 1950, perekonomian Jepang mulai bangkit dengan cepat.
Pada tahun1960 setelah Jepang mengalami kekalahan dalam perang dunia II dan dibawah kekuasaan Amerika, segera memperbaiki kinerja pembangunan ekonominya. Awal puncak kemajuan ekonomi Jepang dimulai pada saat pergantian kabinet PM. Kishi Nobusuke ( kabinet di mulai 25-2-1957 s/d 19-7-1960 ) ke kabinet PM Ikeda Hayato ( kabinet di mulai 19-7-1960 s/d 9-11-1964 ). PM Ikeda mengambil kebijaksanaan untuk membangun jepang di bidang ekonomi setelah hancurnya Negara akibat pemboman Hiroshima dan Nagasaki . setelah PD IIJepang harus membayar ganti rugi perang dan harus mengubah Undang-undang Dasar Meiji menjadi Undang-Undang dasar yang melambangkan kedemokrasian sesuai dengan tuntutan Amerika. Rakyat Jepang juga pada saat itu mengalami depresi karena perekonomian yang tidak stabil  dan demokrasi yang harus di terapkan oleh masyarakat Jepang terutama di bidang politik dan kepemerintahan.
Awal puncak perekonomian Jepang di mulai dari PM Ikeda yang menitik beratkan toleransi dan kesabaran. Namun, PM Ikeda mengesampingkan permasalahan UU Jepang. Karena pada saat itu UU jepang yang berlaku masih ketetapan UU Jepang menurut peraturan Amerika. Pokok kebijakan PM Ikeda dalam bidang ekonomi adalah meningkatkan pendapatan masyarakat,perbaikan dan peningkatan pokok industri dalam negri. Pemerintah Jepang dalam kebijakan ekonomi membuka perbaikan di bidang teknik, investasi dan supply dari Amerika. Pada tahun 1955 mulai diadakan perjanjian pembayaran gaji pekerja di perusahaan. Pendapatan kariyawan dan buruh menjadi naik, dan tingkat konsumsi pun meningkat. Pasar dalam negri semakin di butuhkan dan terus berkembang sehingga ekonomi jepang terus maju. Peningkatan konsumsi terjadi pada televisi, kulkas, mesin cuci, kebutuhan alat elektronik rumah tangga.
Secara internasional jepang teus berkembang terutama menjadi anggota IMF  dan tahun 1965 mata uang jepang termasuk pertukaran mata uang internasional. Jepang sebagai group negara industri dan masuk anggota badan perekonomian internasional OECD.



Daftar Pustaka:

  • www.wikipidia.com/Jepang.
  • http://education.feedfury.com/content/15377684-ekonomi_jepang.html
  • Aspek fisika Ledakan Nuklir, budi Santoso, Berkala Ilmu Kedokteran, UGM, 1990
  • http://mblisa.multiply.com/reviews/item/1