PERANG
DUNIA I
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah Sejarah Eropa Baru
Kelompok
5
1.
ANA YULIYANTI (07406244003)
2.
HENDRI NUR INDRA (07406244056)
3.
NETTY HANDAYANI (07406244032)
4.
DEWI
BAUTY (07406244050)
JURUSAN
PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2010
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perang dunia adalah
sebuah konflik dunia yang berlangsung dari tahun 1914-1918. Perang Dunia I
adalah perang paling mematikan dan menghancurkan yang pernah disaksikan dunia
hingga pada saat itu.[1]
Terdapat dua kekuatan yang saling bermusuhan, yaitu Sekutu dan Kekuatan
Sentral. Sekutu terdiri dari Prancis, Britania Raya, Rusia, Italia, Jepang, dan
tahun 1917 Amerika Serikat bergabung. Kekuatan sentral sendiri terdiri dari
negara Jerman Austria-Hungaria, dan kekaisaran Ottoman (Turki).
Perang ini dimulai
dengan terbunuhnya Pangeran Ferdinand dari Austria dibunuh oleh anggota
kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip, di Sarajevo. Sebelumnya belum pernah
terjadi konflik sebesar ini, jumlah tentara yang dikerahkan dan jumlah korban
sangat besar. Dalam perang ini, senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya,
pemboman massal warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan
massal berskala besar. Empat dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman, dan
Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang salib,
seluruhnya jatuh setelah perang.[2]
PD I menjadi saat
pecahnya orde dunia lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. PD
I ini juga menjadi pemicu dari Revolusi Rusia. Sebuah Revolusi yang akan menginspirasi
revolusi lainnya di negara lainnya seperti China dan Kuba, serta basis bagi
Perang Dunia antara Uni Soviet dan AS.[3]
Kekalahan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung
menyebabkan terjadinya Perang Dunia I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan
dengan itu pecahlah Perang dunia II pada 1939.
PD I menjadi dasar bagi
perang bentuk baru yang bergantung pada teknologi dan akan melibatkan
non-militer dalam perang. PD I terkenal dengan peperangan parit pelindungnya,
yaitu tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa
bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat. Peristiwa ini terjadi khususnya
di Front Barat. Lebih dari sembilan juta jiwa meninggal di medan perang dan
hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan
makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalaam
suatu pertempuran.
B.
Rumusan Masalaah
1.
Apa saja penyebab
terjadinya Perang Dunia I?
2.
Bagaimana Jalannya
Perang Dunia I?
3.
Negara-negara mana saja
yang terlibat dalam Perang Dunia I?
4.
Bagaimana Akhir dari
perang Dunia I?
5.
Apa saja akibat yang
ditimbulkan dari terjadinya Perang Dunia I?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sebab-Sebab Perang
Dunia I
a.
Sebab-sebab umum Perang
Dunia I
Terjadinya
pertentangan antara negara-negara di Eropa
·
Dip
·
Diplomatik
Pada rentan waktu antara tahun
1891-11914, kekuatan-kekuatan besar yang ada di Eropa telah bergabung dalam dua
kelompok yang masing-masing sudah melakukan kerjasama, dan rasa cemburu dan
curiga diantar masing-masing negara sudah muncul. Serangkaian masalah muncul,
khususnya yang berhubungan dengan Turki dan Balkan yang berakibat meningkatkan
ketegangan antara Tripel Etente dan Tripel Alliante. Pada tahun 1914
masing-masing kelompok kekuasaan merasa tertipu dan tidak lagi melakukan suatu
hubungan diplomatik.
·
Politik dan
nasionalisme
Adanya persaingan politik dan
nasionalisme yang tumbuh di Eropa menyebabkan munculnya peristiwa-peristiwa
yang memicu PD I. Nasionalisme yang memunculkan persaingan diantara Prancis
dengan Jerman. Perancis yang kalah dalam perang dari Jerman tahun 1870-1871,
mengakibatkan Perancis dendam dengan Jerman. Hal serupa juga sama yang terjadi
diantara Britania Raya dengan Jerman, yang bersaing untuk mendapatkan daerah
jajahan. Masalah itu memicu untuk melakukan kompetisi dalam bidang militer dan
angkatan laut.
Politik air hangat yang ingin dijalankan
oleh Rusia juga membuat perselisihan dengan Jerman yang pada waktu itu juga
ingin mengadakan kerjasama ekonomi dan militer dengan Turki dan Iran. Rusia
juga memiliki masalah dengan Austria-Hongaria yang berlomba untuk menanamkan
pengaruh di Semenanjung Balkan. Masalah inilah yang nantinya menjadi penyebab
pokok pemicu Perang Dunia I.
·
Ekonomi
Pada akhir abad ke-19 Jerman sudah
menjadi suatu negara industri di Eropa. Jerman dan Britania Raya terlibat dalam
sebuah persaingan Industri. Usaha Jerman untuk mendapatkan daerah sebagai
tempat untuk pemasok bahan mentah, pemasaran hasil industri, dan penanaman
modal di luar negeri menimbulkan persaingan diantara kedua negara. Persaingan ekonomi
tersebut menyebabkan adanya kecurigaan diantara kedua negara. Persaingan
ekonomi juga terjadi di negara industri lainnya, yaitu Rusia dan Jerman,
Perancis dan Jerman dan sebagainya.
·
Militer
Rasa curiga dan sentimen yang muncul,
membuat masing-masing negara bersiap-siap untuk membangun kekuatan militer di
masing-masing negara. Mereka bersiap apabila sewaktu-waktu pecah perang.
Sehingga persaingan untuk membangun militer dan angkatan laut tumbuh di
masing-masing negara.
·
Sosial
Kepercayaan terhadap “Darwinisme
sosial” bahwa perang dilihat sebagai hal yang menyemangati dan memuliakan. Dan
perang dianggap menyucikan, dan sikap ini sudah ditanamkan di Eropa melalui pendidikan.
Darwinisme
Sosial adalah penerapan teori evolusi Darwin dalam masyarakat. Di dalam
teorinya, yang kemudian terbukti keliru, Darwin menyatakan bahwa semua makhluk
di alam terlibat dalam pertarungan untuk bertahan hidup. Dia menyatakan bahwa
manusia adalah bentuk lanjutan dari hewan yang memenangkan pertikaian. Teori
yang keliru ini, yang tampak seolah kenyataan ilmiah bagi banyak orang,
mengingat rendahnya tingkat teknologi di kala itu, menjadi dasar bagi Perang
Dunia I serta bagi sejumlah bencana kemanusiaan lainnya.[4]
b.
Sebab Khusus Perang
Dunia I
Dalam
meningkatkan politik air hangatnya, Rusia membantu gerakan Serbia Raya, yaitu
gerakan yang hendak mempersatukan bangsa Slavia Selatan di daerah Bosnia
Hersegowina. Sudah bertahun-tahun antara Serbia dan Austria-Hungaria tidak
bersabat. Karena itu timbul ketegangan diantara Rusia, Serbia dan
Austria-Hongaria.
Pada
28 Juni 1914 putra mahkota Austria, Archduke Franz Ferdinand dan istrinya
mengadakan kunjungan ke Sarajevo, daerah Slav yang dianeksasikan Austria. Pada
saat kunjungan itu, maka Gavrilo Princip melepaskan tembakan yang mengakibatkan
tewasnya putra mahkota dan istrinya. Gavrilo Princip adalah seorang nasionalis
Serbia yang mendapat dukungan dari Rusia. Kejadian ini adalah pemicu utama
Perang Dunia I.
B.
Negara-Negara yang
Terlibat Perang
1.
Blok Sentral
Intinya adalah Jerman
dan Austria-Hongaria yang merupakan negara-negara Eropa Tengah. Kemudian Turki
dan Bulgaria mengabungkan diri membenci Rusia, karena masing-masing merasa
terancam kedaulatannya.
2.
Blok Sekutu
Awalnya hanya terdiri
atas Inggris, Rusia dan Perancis sebagai intinya. Kemudian negara-negara yang
bergabung banyak seperti: Italia, Jepang, Amerika Serikat, Belgia, Rumania,
Yunani, Portugal,dll.
Pada tanggal 31 Juli,
Jerman mengultimatum Perancis agar menyatakan netral dalam perang ini. Jerman
juga menuntut hak untuk memakai benteng Perancis Toul dan Verdun sampai
perdamaian. Perancis tidak setuju dan menyatakan bergabung dengan Rusia. Maka
pada tanggal 3 Agustus 1914 Jerman menyatakan perang terhadap Perancis. Dan
Rumania pun mengambil jalan sama dengan Perancis untuk bergabung dengan Rusia,
dan menyatakan perang pada 27 Agustus 1916. Hal itu diikuti oleh negara-negara
lain seperti Portugal, Britania, Skandinavia, Belanda, Swiss, dan Spanyol.
Amerika Serikat yang dulu menyatakan Netral pun akhirnya bergabung dengan
sekutu. Hal itu dilatar belakangi dengan dibomnya kapal Lusitania yang di
dalamnya terdapat banyak warga Amerika Serikat.
C.
Jalannya Perang Dunia I
Pembunuhan terhadap
putera mahkota Archduke Franz Ferdinand memicu Austria untuk mengirimkan
ultimatum kepada pemerintah Serbia. Yang sebelumnya pemerintah Austria sudah
berunding dengan Jerman mengenai ultimatum tersebut. Jerman bersedia di
belakang Austria, dan akan mendukung segala keputusan Austria. Pada 23 Juli,
Austria-Hungaria mengajukan ultimatum yang merangsang perang kepada Serbia,
yang harus dijawab dalam waktu hanya 48 jam.[5]
Ultimatum itu berisi Austria-Hungaria meminta Serbia untuk menekan kelompok
anti-Austria, memberhentikan para penjabat yang anti-Austria, dan menerima
bantuan dari Austria-Hungaria dalam menekan gerakan revolusioner yang berusaha
mendapatkan tanah Serbia.
Pada tanggal 25
pemerintah Serbia menjawab, tetapi menganjurkan beberapa tuntutan
Auatria-Hungaria diarahkan juga kepada negara-negara Eropa lainnya.
Austria-Hiungaria menolak usul Serbia, dan pada 28 Juli mengumumkan perang
terhadap Serbia.[6]
Hubungan diplomatik dengan Serbia diputuskan dan memerintahkan mobilisasi.
Pemerintah Rusia langsung melakukan pengiriman pasukan, peralatan dan kondaraan
militer ke Serbia. Hal itu dilakukan agar prestise Rusia di Balkan tidak hancur.
Perancis yang awalnya
tidak mempunyai hasrat untuk berperang, akhirnya ikut berdiri di sisi sekutu.
Presiden Perancis Raymond berkunjung ke Rusia, dan dipastikan dukungan Prancis
berada di sekutu. Persekutuan Perancis-Rusia adalah suatu kontradiksi besar: kedua
negara berada di dua pola politik dan ideologi yang bertentangan.[7]
Prancis yang berhasil ditumbangkan absolutisme, sedangkan Rusia adalah negara
absolutisme. Reaksi bertolak belakang dengan Inggris, pada 26 Juli Menteri
Luarnegeri Inggris Sir Edward Grey mendesak agar diadakan suatu perdamaian di
antara negara yang sedang berperang. Namun, hal itu hanya sia-sia. Setelah
deklarasi perang diumumkan, maka masing-masing negara bersiap dengan senjata
dan pasukan masing-masing.
Awalnya perang
diharapkan berlangsung secara singkat, dan berakhir dalam beberapa bulan.
Rencana perang Jerman disebut Rencana Schlieffen.[8]
Dinamai dengan nama seorang strateghi militer terkemuka, yaitu pangeran Alfred
fon Schlieffen. Awal perang dilaksanakan di sebelah barat melawan Perancis.
Tentara Jerman maju menahan pasukan Perancis di Sungai Rhine. Sayap kanan
menyerang melalui Belgia dan Perancis Utara menuju Paris. Setelah Prancis
kalah, Jerman kemudian bergerak cepat mengunakan kereta api menuju ke timur
untuk mengalahkan Rusia. Perancis memusatkan pasukannya di tengah dan sayap
kanan. Dan berencana untuk melancarkan pukulan terhadap front Rhine. Rencana
Schlieffen mendekati keberhasilan, sayap kanan pasukan Jerman nyaris mencapai
Paris dalam pertempuran di Marne. Namun, Prancis mampu menyerang sayap kanan
Jerman dan kemudian memasuki celah yang dibuka Jerman. Perang di Merne
berlangsung pada 6-10 September, dan Jerman mundur 50 mil(80 km) ke utara
sungai Marne.
Perang umum Eropa ini
berkepanjangan karena perang parit (trench warfare) pun memakai gas beracun (Jerman)
dan tank (Inggris), tidak dapat menyingkatnya secara berarti.[9]
Perang parit ini terjadi di pantai Laut Utara Belgia ke perbatasan Swiss.
Setelah perang pecah, maka Inggris melakukan blokade ekonomi kepada Jerman. Hal
ini berhasil menghentikan kegiatan perdagangan dari Jerman ke luar
perbatasannya. Blokade ini menjadi penyebab permulaan kampanye kapal selam
Jerman pada oktober 1914. Kapal-kapal selam Jerman datang sangat dekat untuk
memutuskan suplai untuk Inggris.
Keadaan terjepit Jerman
di Front Barat dibayar dengan keberhasilannya di front Timur. Saat Jerman
berada dibawah Jenderal Paul von Hindenburg dan Erich von Ludendorff mampu
mengalahkan Rusia dengan pertempuran di Tannenergh (26-31 Agustus 1914) dan
Danau Masurian (5-15 September 1914). Pada April 1915, Italia menandatangani
perjanjian London. Perjanjian itu menawarkan kepada Italia sebagian besar
wilayah Austria sebagai upah ikut perang di pihak sekutu. Pada 23 Mei, Italia
menyatakan perang terhadap Austria-Hungaria. Tetapi tidak menyatakan perang
terhadap Jerman. Dengan mudah Austria dan Jerman melawan Italia. Pada 11
Oktober 1915, Bulgaria bergabung dengan pihak sentral dan berhasil menduduki
Serbia, Montenegro, dan Albania. Sehingga membuka jalan ke Turki yang sudah
lama bertahan melawan sekutu, dan sekarang membutuhkan dukungan kekuasaan
Sentral.
Awal tahun 1915,
rencana Winston Churchill membawa armada Perancis-Inggris berusaha menerobos
Dardanella untuk membuka rute singkat ke Rusia. Namun, upaya itu gagal. Inggris
menyerbu di Dardanella, tetapi Inggris mampu dikalahkan oleh Turki. Inggris
mundur ke Yunani dan kemudian menghantam Bulgaria. Bulgria dan Truki akhirnya
menyerah karena diserang dari belakang.
Pada Februari 1916, di
Front Barat Jerman melancarkan serangan besar terhadap Perancis di Verdun. Jerman
menghujani Perancis dengan peluru dan meluluh lantakan apapun yang ada dihadapannya.
Perang ini berlangsung lama, dan setelah itu Inggris datang untuk membantu Perancis
dengan melakukan serangan di sungai Somme. Hasilnya Jerman mundur sejauh 14
kilometer.
Adanya blokade yang
dilakukan oleh Inggris kepada Jerman membuat suatu perang ekonomi. Jerman
terjerat dengan adanya blokade ekonomi tersebut. Sehingga pada bulan Februari,
Jerman mengumumkan bahwa air di sekeliling Britania, termasuk terusan Inggris
masuk dalam zona perang. Jerman juga menyatakan baahwa kapal-kapal niaga yang
ada di zona tersebut akan dihancurkan, termasuk milik bangsa yang netral.
Pada tanggal 7 Mei,
kapal Lusitania ditembak dan ditenggelamkan. Diantara 1.198 orang yang ada
didalam kapal itu lebih dari 120 orang adalah warna negara Amerika. Perang
kapal selam itu mencapai puncak saat Amerika masuk dalam Perang Dunia dengan
bersatu dengan Sekutu. Jerman membangun kapal-kapal selam yang lebih baik. Bersatunya
Amerika dengan blok sekutu membuat bantuan mengalir ke Eropa yang nanti
mengakibatkan kekalahan Jerman.
D.
Akhir Perang Dunia I
Negara-negara yang
tergabung dalam blok Sentrla akhirnya menyerah kalah. Situasi di dalam
negara-negara itu tidak mungkin dapat bertahan lama. Di Jerman timbul gerakan
Komunis yang hendak menggulingkan pemerintahan Jerman. Di Austria-Hongaria
pemberontakan dilakukan oleh orang-orang komunis dan orang-orang Slavia yang
menuntut kemerdekaan.
Pada akhir Perang Dunia
I ditandatangani persetujuan peletakan senjata di Compiegne (Prancis). Akhir PD
I dengan ditandai Perjanjian Versailles, yang berisi:
1.
Jerman harus menyerahkan:
·
Daerah Elza-Lothringen kepada Prancis.
·
Daerah Eupen, Malmedy, dan Meresnet
kepada Belgia.
·
Daerah Prusia Barat dan Posen kepada
Polandia.
·
Danzig kepada Liga Bangsa-Bangsa.
2.
Jerman harus
menyerahkan daerah Saar kepada Liga Bangsa-Bangsa untuk diperintah selama 15
tahun.
3.
Jerman harus melepaskan
daerah jajahannya.
4.
Jerman harus membayar
ganti rugi kepada negara-negara sekutu.
5.
Semua kapal dagang
Jerman harus diserahkan kepada Inggris.
6.
Angkatan perang Jerman
diperkecil dan dilarang mengadakan wajib militer.
7.
Daerah Rhein akan
diduduki oleh pasukan Sekutu untuk mengawasi apakah Jerman benar-benar mentaati
perjanjian Versailles tau tidak
Dalam perjanjian
Versailles ini peran penting dipegang oleh: Wilson (USA), Clemenceau
(Perancis), Lyoyd Gorge (Inggris) dan Orlando (Italia). Empat tokoh itu dikenal
dengan nama “The Big Four”.
E.
Akibat Perang Dunia I
1.
Bidang Politik
Adanya
PD I di bidang politik menimbulkan adanya perubahan teritori dan munculnya
paham-paham baru. Perubahan teritori terjadi karena tenggelamnya empat negara
besar, seperti Jerman, Turki, Rusia dan Austria. Dan munculnya negara-negara
baru, seperti Polandia, Hongaria, Cekoslowakia, Yugoslavia, serta adanya
perubahan penguasaan terhadap daerah jajahan yang disebabkan semua jajahan
Jerman diambil alih oleh Inggris, Perancis, Jepang dan Australia.
Awalnya
nasionalisme meliputi bangsa-bangsa yang memunculkan negara-negara baru.
Kemudian demokrasi menciptakan pemerintahan republik. Akhirnya timbul
diktatorisme karena demokrasi gagal didalam penyelesaian kekacauan.
Diktatorisme muncul sebagai Fasisme (Italia) dan nasional-sosialisme (Jerman),
nasionalisme (Turki) dan diktator-proletarian (Rusia).
2.
Bidang Ekonomi
Akibat
PD I yang ditimbulkan adalah adanya egoisme ekonomi yang merajalela melalui
penetapan perjanjian oleh negara-negara yang menang perang terhadap negara yang
kalah. Dan sebagai reaksinya timbullah paham-paham politik ekonomi seperti
komunisme di Rusia, Fasisme di Italia, Nazi di Jerman. Dampak dari kekacauan
ekonomi dan nasionalisme seperti yang dilakukan oleh negara-negara tersebut
diatas, menyebabkan timbulnya bea masuk yang tinggi sehingga menghentikan
perdagangan internasional. Hal tersebut berakibat terjadinya over produksi di
beberapa negara, seperti USA dan Canada, yang akhirnya terjadi Malaise atau
krisis ekonomi tahuan 1923 dan 1929.
3.
Bidang Sosial
Kesengsaraan
dan kemiskinan akibat PD I memunculkan emansipasi wanita dimana selama perang
berlangsung wanita berperan sama dengan laki-laki yang dibutuhkan di garis
depan. Pengalaman wanita-wanita ini memperkokoh perasaan sama antara wanita dan
pria.
4.
Bidang Kerohanian
Kesengsaraan
yang ditimbulkan oleh peperangan menumbuhkan keinginan untuk melenyapkan
peperangan dan menciptakan perdamaian yang kekal bagi umat manusia. Untuk itu
muncul gerakan perdamaian yang berkembang antara tahun 1920-1931 yang disebut
dengan LBB (Liga Bangsa-Bangsa).
BAB III
KESIMPULAN
Perang Dunia adalah sebuah konflik
dunia yang berlangsung dari 1914-1918. perang ini dimulai setelah Pangeran
Ferdinand dari Austria-Hongaria dibunuh oleh anggota kelompok teroris Serbia,
Gavrilo Princip di Sarajevo. Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar
ini, baik dari jumlah tentara yang dikerahkan, maupun jumlah korbannya. Senjata
kimia juga dugunakan untuk pertama kalinya, pemboman secara massal warga sipil
dari udara dilakukan, banyak dari pembunuhan massal berskala besar pertama abad
ini berlangsung. Empat dinasti, Habssburg, Romanov, Ottoman, dan Hohenzollern,
yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh
setelah perang.[10]
Kekalahan jerman dalam perang ini
dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang
telah menjadi sebab terjadinya PD I akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan
dengan itu pecahnya PD II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan
bentuk baru yang sangat bergantung pada teknologi, dan akan melibatkan non-militer
dalam peperangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Akhir perang ini
menimbulkan kekalahan secara besar-besaran ditangan Jerman. Perjanjian
Versailles mengukuhkan akhir PD I, Jerman ditunut untuk menyerahkan
daerah-daerahnya, termasuk daerah jajahannya negara-negara yang kalah perang.
DAFTAR PUSTAKA
Harun Yahya, “Perang
Dunia I”, diunduh dari www.Dibalik
Perang Dunia.com pada tanggal 1 April 2010, pukul 19.00 WIB.
Hayes, Calton. JH
(1956), “History of Europe”, New York: The Macmillan General Company.
Rene Albrecht-Carrie
(1962), “Europe After 1815”, New Jersey: LITTLEFIELD, ADAMS & CO.
Saut Pasaribu (2009), “Sejarah
perang Dunia I: Awal Mula dan Berakhirnya Perang Dunia I dan II”,
Yogyakarta: LOCUS.
Subantarjo (1960), “Sari
Sedjarah Eropa Amerika jilid II”, Bopkri.
Taufik Adi Susilo (2009), “Mengenal
Benua Eropa”, Yogyakarta: GARASI.
LAMPIRAN
Eropa di Perang Dunia I
Pembagian
Wilayah Berdasar Perjanjian Versailles
[1] Saut
Pasaribu, “Sejarah perang Dunia I: Awal Mula dan Berakhirnya Perang Dunia I dan
II”, Yogyakarta: LOCUS, 2009, hlm. XVI.
[2] Taufik Adi Susilo,
“Mengenal Benua Eropa”, Yogyakarta: GARASI, 2009, hlm. 87.
[3] Ibid, hlm.88.
[4] Harun Yahya, “Perang
Dunia I”, diunduh dari www.Dibalik
Perang Dunia.com pada tanggal 1 April 2010, pukul 19.00 WIB.
[5] Saut Pasaribu, “Sejarah
perang Dunia I: Awal Mula dan Berakhirnya Perang Dunia I dan II”,
Yogyakarta: LOCUS, 2009, hlm. 4.
[7] Taufik Adi Susilo, op
cit, hlm. 91.
[8] Saut Pasaribu, “Sejarah
perang Dunia I: Awal Mula dan Berakhirnya Perang Dunia I dan II”,
Yogyakarta: LOCUS, 2009, hlm. 6.
[9] Adi Susilo, “Mengenal
Benua Eropa”, Yogyakarta: GARASI, 2009, hlm. 93.
[10] Taufik Adi Susilo, “Mengenal
Benua Eropa”, Yogyakarta: GARASI, 2009, hlm. 87.