LOGIKA DALAM ILMU SEJARAH
Berfikir
itu nampaknya mudah saja mulai kecil semua orang telah biasa melakukannya.akan
tetapi bila di ila dipraktekan,maka ternyata mengandung banyak
kesulitan.oarang-orang dengan mudah dapat tersesat,perasaan-perasaan dan
prasangka mempengaruhi dijalan fikirannya,semboyan-semboyan dan pendapat umum
menutup mata orang untuk kenyataan,dan dalam perdebatannya,terutama tentang
hal-hal yang sulit berbelit-belit.
Logika
adalah ilmu pengetahuan dan kecakapaan untuk berfikir dengan lurus,(logic is
the science and art of correct thingking).
·
Berfikir (thingking)
Dengan
ini ditunjuk objek material atau lapangan logika,yaitu bukan bahan-bahan kimia
atau salah satu bahasa,melainkan fikiran manusia,pekerjaan fikiran,kegiatan
akal budi manusia juga singkatan nya boleh ditunjukkan dengan “pemikiran”.
·
Berfikir dengan lurus
Dengan
ini ditunjuk objek formal atau sudut chusus yang dipelajari dalam logika,yaitu
kelurusan pemikiran.pemikiran (pekerjaan fikiran,jalan fikiran) adalah
lurus,jika sesuai dengan aturan-aturan dan hokum-hukum seperti yang ditetapkan
dalam logika.tujuan pelajaran logika adalah agar kita dapat mencapai
kebenaran,dengan menghindarkan kesalahan dan kesesatan.
Siapa
yang ingin mencapai kebenaran dan menghindarkan kesalahan haruslah mentaati
peraturan hokum-hukum logika.fikiran yang tidak taat akan hokum-hukuman itu tentu
morat-marit dan terssesat dan dari fikiran yang tersesat tentu timbul
tindakan-tindakan yang sesat pula.maka dari itu pemikiran yang lurus,runtut,
“logis” (nalar) merupakan ayarat utama dan jalan untuk mencapai kebenaran itu.
Dengan demikian logika menjadi pegangan,alat pembantu dan pedoman bagi fikiran
kita.
Logika adalah suatu ilmu pengetahuan kumpulan
ilmu,kumpulan pengetahuan yang pasti,terbukti,tersusun sistematis,tentang
asas-asas yang menentukan pemikiran yang sehat dan lurus.seperti ilmu-ilmu kimia
misalnya menyelidikan hokum-hukum yang berlaku untuk susunan,hubungan-hubungan
dan reaksi-reaksi bahan-bahan material,demikian pula logika menyelidikan,
merumuskan, menemukan, membuktikan menerangkan, dan mengetrapkan hokum-hukum
yang harus kita taati untuk dapat berfikir dengan tepat, lurus, runtut, baik,
sehat, teratur, dan dengan demikian mencapai kebenaran.
SEJARAH
LOGIKA
Logika kodratan (natural),sebetulnya
akal kita dengan sendirinya,dengan spontan bekerja menurut hokum-hukum itu.akan
tetapi terutama dalam hal-hal juga sulit-sulit maka akal kita mudah
tersesat,mudah dipengaruhi oleh perasaan-perasaan,keinginan-keinginan dan
kepentingan-kepentingan subjektif.maka oleh karena itu terasa kebutuhan untuk
menyusun suatu ilmiah tersendiri,yang menyelidiki,menemukan merumuskan dan
mempertanggungjawabkan azas-azas juga harus ditaati dalam setiap macam
penyelidikan dan pemikiran.
Logika
Ilmiah (scientific logic)
Ilmu logika ini tidak dibuat terlepas dari logika
kodratan tadi melainkan hanya menolong logika kodratan (yang telah ada setiap
orang) agar kita lebih mengetahui akan adanya hokum-hukum pemikiran itu dan
menaatinya dengan lebih sadar,khususnya dalam hal-hal juga sulit.
Aristoteles yang menyusun logika ilmiah dalam
bukunya yang bernama “organon” (perkakas,alat-alat pembantu ).perkembangan ilmu
logika selanjutnya hampir seluruhnya berdasarkan karangan aristoteles ini.dalam
filsafat india terdapat pula aliran yang sangat mementingkan logika,yaitu juga
disebut “nyanya”
Pentingnya
Pelajaran Logika
Dari uraian diatas telah dapat ditarik kesimpulan
yang pada pokoknya,logika merupakan syarat mutlak bagi setiap orang yang
menuntut salah satu ilmu pengetahuan.akan tetapi logika tidak terbatas pada
ilmu penetahuan saja,logika penting sekali bagi seluruh hidup manusia.hidup
manusia dibimbing oleh akal budi (inilah yang membedakan manusia dari
binatang).logika membimbing,menolong dan menyempurnakan budi kita dalam segala
kegiatan-kegiatan lainnya.
Tujuan logika adalah agar kita belajar berfikir
rasionil (tidaklah rasionalitis),ini berarti bahwa perasaan-perasaan dan
keinginan-keinginan subjektif tidak boleh masuk dalam jalan fikiran agar jangan
mengganggu fikiran dlam sikapnya yang seobyaktifnya dalam penilaiannya terhadap
kenyataan.dengan lain kata : “ emotion and sentiment play a very important part
(which we must not under estimate) in action but in thingking out our
conclusions and hampering our reason. “
Jadi tujuan khas dari logika dinyatakan
dalam definisinya yaitu berfikir dengan lurus,dengan tepat,mudah,sehat dan
teratur,dengan tujuan mencapai kebenaran dan menghindarkan
kesalahan-kesalahan.maka logika memberikan ukuran-ukuran untuk membedakan
pemikiran yang lurus dan benar dari yang “morat marit” dan sesat serta untuk
menguji kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dan kepastian yang dicapai.logika
adalah pengantar kefilsafatan ,sebab :
·
Logika memperkenalkan kita dengan
cara-cara dan analisa-analisa seperti yang dipakai dalam filsafat;
·
Logika mengandung banyak soal-soal
filsafat dan banyak soal-soal filsafat lain mempunyai sudut logis;
·
Logika memaksa kita untuk berfikir
sendiri dan inilah yang merupakan jalan tersingkat kedalam filsafat.
Alasan
dari sejarah ,sejak aristoteles sampai sekarang logika merupakan mata pelajaran
penting dalam pendidikan tinggi sebab semua ilmu-ilmu pengetahuan tak dapat
terlepas dari logika.
Sumber :
Gieles,Kuyt
W ; “Logika atau Ilmu Pikir “ Sanata Dharma;Yogyakarta.